BULUKUMBA, KUTIP.co – Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras atau AIA melakukan reses di Desa Garuntungan, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulsel, Jumat (5/8/2022) malam.
Pada kesempatan itu, Bupati Bulukumba Muchtar Ali Yusuf juga hadir. Ia memaparkan rencana pembangunan Bendungan Kahayya, yang dianggapnya penting untuk diperjuangkan di pemerintahannya ke depan.
Andi Utta sapaan akrabnya di hadapan ratusan warga, mengalkulasi potensi bendungan Kahayya akan menampung air sekira 70 juta meter kubik.
“Mudah-mudahan di pemerintahan saya, bendungan Kahayya bisa dibangun. Beliau (AIA) yang bisa kawal ini programmya Bulukumba, sehingga pertanian bisa dimaksimalkan,” kata Andi Utta.
“Tak hanya sektor pertanian, bendungan Kahayya juga berpotensi menjadi magnet pariwisata, pembangkit listrik tenaga minihidro, dan lainnya. Tentu tidak terlepas di Komisi V,” jelasnya menambahkan.
Ia lebih dalam mengaku bangga atas kehadiran AIA di tengah-tengah masyarakat Kindang. Bulukumba tahun ini katanya, dapat DAK (Dana Alokasi Khusus) untuk pembangunan infrastruktur sebesar 70 miliar.
“Beliau (AIA) dengan Pak Kahfi yang bantu saya di Pusat dan Bulukumba termasuk terbesar di Sulsel untuk dana DAK pembangunan infrastruktur” kata Bupati yang lebih akrab disapa Andi Utta.
Andi Utta berharap, tahun depan DAK untuk pembangunan infrastruktur di Kabupaten yang dipimpinnya dapat lebih banyak lagi.
“Kita harap Bulukumba tetap terbesar di Sulsel untuk DAK infrastruktur,” ujarnya.
Sementara itu, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) mengaku siap mengawal rencana Bupati untuk pembangunan Bendungan Kahayya. Apalagi, bendungan dinilainya sangat penting dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Bendungan, saya kira sudah betul jika Pak Bupati perjuangkan itu ke depan. Komitmen moral kami, insya Allah bendungan ini akan kami kawal di Pusat,” ujarnya, disambut tepuk tangan riuh.
Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel ini berpandangan, bendungan itu nantinya multifungsi, sebagaimana yang telah digambarkan oleh Bupati seperti dijadikan obyek destinasi wisata, pembangkit listrik tenaga minihidro, serta menjadi sumber air baku.
Terutama menurut AIA, kalau bendungannya dibangun, maka jaringan irigasinya terbangun. Sehingga persoalan irigasi akan terselesaikan kalau bendungan itu ada.
“Dari Balai itu, yang bisa masuk ke irigasi-irigasi besar, kalau luas wilayahnya kurang lebih 3000 hektar yang dialiri. Nah itu menjadi kewenangan Pusat. Kalau di bawah itu menjadi kewenangan Provinsi atau pun Kabupaten/Kota. Kalau Kabupaten/Kota, kembali lagi ke DAK tadi,” urainya.
Hanya saja saat ini, kata legislator dua periode itu, ada 60 bendungan se Indonesia yang sudah ingoing dan fokus untuk diselesaikan.
“Kalau bendungan, panjang prosesnya. Semoga tahun depan, rencana Pak Bupati untuk pembangunan bendungan sudah bisa masuk tahap desain atau perencanaan,” kata AIA.
Peraih suara terbanyak di dapil Sulsel 2 pada Pileg 2019 lalu ini, menerangkan bahwa anggaran pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bulukumba, termasuk besar di Sulsel.
Alasannya, tambahnya, tak terlepas dari peran sang Bupati.
“Anggaran infrastruktur Bulukumba besar. Ini karena kemampuan bupatinya. Apalagi kemarin beliau ke luar negeri tentu agar investor bisa masuk di Bulukumba,” jelas AIA memuji gebrakan dari Bupati Bulukumba.
Pada reses ini, Anggota DPRD Kabupaten Bulukumba fraksi Gerindra, yaitu H Patudangi Azis, Muhammad Bakti dan Ahmad Saiful.
Kemudian, juga hadir Camat Kindang Andi Muh Arfah, Ketua DPC Partai Gerindra Bulukumba Syahruni Haris, Koorkab Roemah Djoeang AIA Bulukumba Muhammad Amin Lahaseng, sejumlah kepala desa dan ratusan warga.