News  

Soal Penganiayaan Perempuan di Bontotiro, Dewan Soraya: Kita Harap Pemda Dapat Bergerak Aktif Dalam Kasus-kasus Kekerasan pada Perempuan

BULUKUMBA, KUTIP.co -Kelakuan anak  Bulukumba, Sulawesi Selatan kembali viral di sosial media. Kali ini, kelakuan perempuan dewasa tersebut mempertontonkan tindakan penganiayaan yang tidak sepatutnya dilakukan.

Penganiayaan tersebut terekam kamera rekan pelaku lalu kemudian disebar hingga menjadi viral dan mengemparkan warganet.

Dalam video itu, terlihat seorang anak dewasa perempuan duduk diatas kasur dengan tak berdaya setelah kepala dan mukanya ditendang kemudian rambutnya ditarik oleh pelaku yang sesamanya perempuan.

Menanggapi video beredar itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba Daerah Pemilihan (Dapil) Gantarang-Kindang (Gangking) menanggapi serius kejadian penganiayaan perempuan yang dilakukan oleh Sesamanya perempuan di Kecamatan Bontotiro Bulukumba.

Baca Juga:   Meninggal Di Kolam, Polisi Ungkap Kematian Dante dari Digital Forensic

“Sangat Miris dan kami sayangkan bisa terjadi perundungan antara 2 orang perempuan dewasa ini,” kata Andi Soraya di salah satu group Watshaap yang dihuni ratusan orang. Minggu, 15 Mei 2022.

Sebagai perempuan kata ASW sapaannya,  sangat menyayangkan hal itu terjadi. Sebagai wakil rakyat yang juga pemerhati perempuan kata dia, akan melakukan penelusuran.

“Kami dari Fraksi PKB menyayangkan terjadinya hal ini. Untuk saat ini kami akan melakukan penelusuran terkait berita yang menyebar ini. Terima kasih atas informasi yang telah disebar oleh media, semoga menjadi pembelajaran bagi pelaku perundungan, semoga masalah ini tidak terjadi lagi dikemudian hari.” Cetusnya menambahkan.

Baca Juga:   Akibat Cemburu Kekasihnya Dibawa, Pelaku Aniaya Korban Menggunakan Sebilah Parang

Diakui ASW, bahwa Korban akan didampingi oleh UPT P3A Pemda dan TRC Bulukumba.

“Kita berharap, pemda dapat bergerak aktif dalam kasus-kasus kekerasan pada perempuan, mengedukasi, dan melakukan pendampingan secara moril, dan terhadap proses hukum yang sedang berlangsung agar aktif mengawal,” tandasnya.

“Kita tidak ingin hal serupa terjadi. Olehnya itu, mohon bantuan sahabat media untuk mengawal juga kasus ini. Dan mohon untuk menuliskan agar tidak ditiru oleh anak-anak yang menontonnya. Kasihan generasi kita.” Tutupnya.