KUTIP.co – Kabar bayi lahir dengan kondisi bagian tubuh dan kepala nyaris terputus menggemparkan warga Bulukumba, Sulsel.
Ternyata kabar itu tidak benar alias misinformasi, karena yang terjadi sebenarnya janin telah meninggal dalam rahim.
Hal itu diungkapkan Humas RSUD Sultan Daeng Radja, Andi Ayatullah Ahmad dalam jumpa awak media Rabu 11 Mei 2022.
Pihak dokter yang menanagani lanjt Andi Ayatullah telah melakukan yang terbaik saat kondisi tersebut sesuai SOP.
“Jadi hasil pemeriksan USG, detak jantung janin sudah tidak ada. Sehingga dokter menindaki dengan normal atau induksi persalinan demi keadaan terbaik bagi ibunya,” kata Andi Ayatullah.
Andi Ayyatullah Ahmad mengatakan pasien juga dirujuk bukan untuk tindakan persalinan.
Hal sama dikatakan Hj Andi Asniar Siri SPOG, yang menangani langsung perawatan pasien tersebut.
“Saya melakukan sesuai SOP. Ini jauh lebih memberikan keuntungan bagi ibunya. Dapat mengurangi resiko infeksi kita pertahankan fungsi reproduksi ibunya,” ungkap dr Asniar.
Terkait keadaan leher bayi terputus, dr Asniar mengaku telah melakukan jahitan sebagai bentuk menghormati etika.
“Bayi sudah meninggal lebih 48 jam. Sehingga akan mengalami kedaan kelainan dan pembusukan, kalau dikeluarkan bagian tubuh bisa mudah terputus, karena memang semua jaringan sudah kelainan. Kita jahit karena menghormati etika,” paparnya.
Terkait permintaan persalinan caesar, pihaknya melakukan normal sesuai SOP.
“Karena kematian janin tidak boleh buru-buru. Bukan emergency, kita mau keadaan terbaik bagi ibunya,” katanya.
Sebelumnya telah beredar informasi bahwa seorang bayi meninggal dunia saat proses persalinan di RSUD Andi Sultan Dg Radja, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Informasi itu itu menyebut bahwa bayi lahir dengan kondisi memprihatinkan, leher hingga lengan diduga putus. ***