News  

Menelisik Ide Pengembangan Tanaman Hidroponik di Bontosunggu Bulukumba

Tim kesebelasan MRC Bulukumba melaju ke Babak 12 Liga 3 Zona Sulsel. (Foto dok MRC)

BULUKUMBA, KUTIP.co – Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Bontosunggu, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, mulai mengembangkan tanaman hidroponik. Pengembangan tanaman ini dinilainya cukup sederhana.

Salah satu Anggota KWT Bontosunggu, Andi Tenri Wulan (22) menyampaikan bahwa ide pengembangan tanaman hidroponik tersebut, berawal ketika dirinya mengikuti pelatihan yang digelar oleh Dinas Pertanian pada Juni 2021 lalu.

Menurut dia, inovasi juga muncul ketika melihat banyaknya buruh tani atau petani penggarap yang tak memiliki lahan di desanya. Kata dia, tanaman hidroponik tak memerlukan lahan yang luas.

Baca Juga:   Bulukumba Jadi Lokus Visitasi Kepemimpinan Nasional

“Kita juga mengajak petani-petani menerapkan media tanam hidroponik. Kita ketahui teknik bertanam ini, akan lebih mempercepat masa panen dan tidak membutuhkan lahan luas,” ujar Tenri Wulan.

Ia mengaku mulai mengembangkan tanaman hidroponik, pada bulan kemarin. Meski begitu, sebelumnya dia pernah menanam di media tanam tanah.

“Luas lahan hidroponik 10×12 untuk pembesaran sampai panen. Untuk green house pembibitan ada 3 tempat,” urainya.

“Kalau panen hidroponik belum pernah, cuma sebelumnya pernah panen di media tanam tanah,” tambah Tenri Wulan.

Saat ini kata Tenri, pihaknya baru menaman salah satu jenis sayuran sawit yang disebut Pakcoy. Namun, dia berharap agar tanaman hidroponik dapat dikembangkan secara luas.

Baca Juga:   Bakri Abubakar Tekankan Panwascam Jaga Solidaritas Dimasa Kampanye

“Semoga dengan media bertanam hidroponik dapat memotivasi petani-petani penggarap serta perempuan-perempuan yang masih menganggur di desanya,” imbuhnya.

Sementara, Kepala Desa Bontosunggu, H Pallaloi mengaku menyupport atas inisiasi KWT tersebut. Pihaknya, lanjutnya, akan memfasilitasi kebutuhan alat dan bahan serta lahan sementara.

“Selama itu pemberdayaan masyarakat, kami pasti dukung. Apalagi anak-anak muda yang mau ikut serta memberikan sumbangsih ide atau gagasan mereka kepada kami, sehingga kami bisa menerapkan ide-ide tersebut pada program kami di desa,” katanya. (Irsan)