Cahyadi Sabri ke Dairi Sumut, Kajari Bulukumba Kini Dijabat Banu Laksmana

Lepas Sambut Kajari Bulukumba. (Ist)

BULUKUMBA, KUTIP.co Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bulukumba kini dijabat oleh Banu Laksmana. Ia sebelumnya menjabat sebagai Koordinator Bidang Pembinaan pada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tengah.

Sedangkan pejabat lama Kajari Bulukumba Cahyadi Sabri, dirotasi sebagai Kajari Dairi Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Putra asli Bumi Panritalopi ini, menjabat sebagai Kajari Bulukumba sekira dua tahun lima bulan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Bulukumba, Muh Ali Saleng hadir mewakili Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf dalam agenda lepas sambut Kajari Bulukumba dari pejabat lama Cahyadi Sabri kepada pejabat baru Banu Laksmana. Lepas sambut digelar di lantai 4 Gedung Pinisi Bulukumba, Jumat (30/8/2024), malam.

Selain Sekda, lepas sambut Kajari Bulukumba juga dihadiri oleh Ketua Sementara DPRD Bulukumba Dr. Supriadi bersama unsur Forkopimda Bulukumba, Ketua TP-PKK Bulukumba Hj. Andi Herfida Muchtar, para Kepala OPD lingkup Pemkab Bulukumba, pimpinan instansi vertikal, beberapa pimpinan BUMN dan pimpinan BUMD, serta lintas tokoh masyarakat.

Sekda Ali Saleng sebelum membacakan sambutan Bupati Bulukumba, terlebih dahulu mengungkapkan bahwa lepas sambut di atas Gedung Pinisi adalah pertama kali dilaksanakan. Ia menuturkan lepas sambut umumnya dilaksanakan di Pendopo Rujab Bupati Bulukumba.

“Pemerintah daerah punya hubungan yang sangat baik dengan Forkopimda Bulukumba. Makanya kami membuat panggung khusus untuk lepas sambut Pak Kajari,” ujarnya.

Sambutan tertulis Bupati Bulukumba yang dibacakan oleh Sekda Ali Saleng. Selama ini katanya, pemerintah daerah dengan Kejari Bulukumba terbangun komunikasi, koordinasi dan kerja sama yang baik.

Baca Juga:   Hebat, Andi Utta Berbagi Tips Tangani Banjir ke Bupati Gowa

Menurutnya kerja sama dengan Kejari Bulukumba benar-benar dirasakan oleh pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunan, baik itu dalam bentuk koordinasi, pendampingan hukum, serta upaya-upaya penerangan hukum dalam rangka mencegah terjadinya pelanggaran hukum.

Dengan demikian, lanjut Ali Saleng, maka penting aparat pemerintah Kabupaten Bulukumba senantiasa berkoordinasi dengan Kejari Bulukumba, khususnya apabila akan mengambil atau memutuskan kebijakan-kebijakan yang strategis.

“Tentu bagi pemerintah daerah, kehadiran Kejaksaan Negeri dimaknai sebagai mitra, bukan semacam institusi yang mengawasi, tapi mitra yang punya tujuan yang sama bagaimana tata kelola pemerintahan kita di Bulukumba bisa kita jalankan dengan baik sesuai aturan perundang-undangan,” ungkap Ali Saleng membacakan sambutan Bupati.

“Ini adalah wujud bagaimana kolaborasi antara Pemkab dengan kejaksaan dalam mendorong good governance, atau mendorong akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan ini,” sambungnya.

Atas nama Pemerintah Daerah mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada jajaran Kejari Bulukumba atas kerja samanya selama ini.
Untuk itu juga, Pemkab Bulukumba berharap agar pejabat baru di bawah pimpinan Banu Laksamana akan dapat terus dilanjutkan atau bahkan lebih ditingkatkan.

“Kami yakin bahwa komitmen untuk terus meningkatkan peran dan citra Kejaksaan akan dapat dilakukan, sehingga tanggung jawab seluruh jajaran Pemerintah Daerah adalah memberikan dukungan secara optimal sesuai dengan kapasitas dan jalur-jalur koordinasi yang ada untuk dapat bersama-sama membangun tatanan masyarakat yang lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan,” jelas Ali Saleng.

“Pada akhirnya, kami mengucapkan selamat jalan dan terima kasih kepada Bapak Cahyadi Sabri bersama keluarga, semoga sukses di tempat tugas yang baru. Selanjutnya selamat datang kepada Bapak Banu Laksmana bersama keluarga, semoga sukses dalam mengemban tugas selaku Kajari Bulukumba,” tambahnya menutup sambutan Bupati.

Baca Juga:   Cegah Lakalantas, Personel Polres Bulukumba Bersihkan Tumpahan Pasir-Kerikil di Jalan

Pejabat lama Kajari Bulukumba, Cahyadi Sabri melewati berbagai dinamika selama bertugas di Kabupaten Bulukumba. Menurutnya sebagai manusia biasa, ia tak luput dari kekhilafan.

“Kami mohon maaf sekiranya ada khilaf yang keluar dari lisan maupun perbuatan kami. Sekali lagi mohon dimaafkan. Saya akan kembali merantau,” ungkapnya.

Cahyadi Sabri merefleksi kembali perjalanan kariernya saat pertama kali bertugas di kampung halamannya, Bulukumba. Ia mengaku tak tahu-menahu kenapa harus bertugas di Bulukumba.

“Tanggal 10 Maret 2022 lalu, saya dilantik sebagai Kajari Bulukumba. Saya tak tahu kenapa ditempatkan di sini. Namun saya percaya satu hal, kalau leluhur kami di sini yang memanggil. Makanya kami hadir di Bulukumba,” katanya.

Ia menyebut makna dari lepas sambut, seyogyanya sebagai pengantar alih tugas. Sebab sampai kapan pun, Cahyadi Sabri menegaskan, tak akan pernah berpisah dengan Bulukumba.

“Kakek dan nenek kami di sini. Bulukumba ini tanah leluhur kami. Olehnya silaturahmi tetap berjalan, yang namanya Cahyadi Sabri tak akan pernah meninggalkan Bulukumba,” tegasnya.

Cahyadi Sabri menyampaikan terima kasih atas kerja sama kolaborasi dan sinergitas semua pihak selama ini. Ia meminta didoakan agar ada putra Bulukumba yang namanya bisa terukir di kanca nasional.

Baca Juga:   Laga Hidup Mati Harum Lestari FC Hari ini, Om King Siapkan Hadiah untuk Penonton

“Terima kasih atas panggung spesial ini. Saya dari kecil senang memakai warna hitam. Saya sampaikan kepada Pak Kajari baru, warna hitam itu sakral di Bulukumba. Warna hitam bermakna kesederhanaan dan persamaan derajat di masyarakat,” imbuhnya.

Sementara itu, pejabat baru Kajari Bulukumba Banu Laksmana mengaku sejatinya ada rencana awal untuk mempercepat proses lepas sambut pasca pelantikan beberapa waktu lalu. Hanya saja, ada agenda yang juga tak kalah pentingnya, sehingga lepas sambut baru bisa terlaksana.

“Saya berangkat sekitar jam dua siang tadi, sampai di sini magrib. Alhamdulillah bisa berdiri di sini. Pak Kajati menyampaikan salam hormat kepada kita semua,” ujarnya.

Ia mengungkap pesan Kajati Sulsel terhadap dirinya, selama menjalankan tugas di Bulukumba. Pesan itu, di antaranya penegakan hukum yang humanis dengan mengepankan restorative justice.

Selain itu, menjadikan Pemda sebagai mitra dalam fungsi-fungsi kejaksaan. Sehingga pembangunan Bulukumba bisa berjalan.

“Terakhir pesta demokrasi. Pesan Pak Kajati, lakukan pengawalan dan pastikan kejaksaan netral,” terang Banu Laksmana.

Sebelum agenda pisah sambut berakhir, dilakukan pemberian cinderamata untuk Cahyadi Sabri. Cinderamata pertama diberikan oleh Hj Andi Herfida Muchtar bersama perwakilan Dekranasda Bulukumba. Selanjutnya para unsur Forkopimda hingga lintas tokoh masyarakat.

Saat memasuki acara hiburan, dimana para pejabat bergantian membawakan lagu, Bupati Andi Utta akhirnya tiba di Gedung Pinisi. Ia langsung didaulat untuk sambutan dan menyanyikan sebuah lagu untuk menghibur para hadirin undangan.(*)