Teheran, Kutip.co – Perang Iran dan Israel mencapai titik kritis, memicu kekhawatiran di kalangan pengguna Pi Network di seluruh dunia.
Hal itu terkait dengan dampak perang Iran-Israel yang akan menunda salah satu fase penting di proyek kripto Pi Network.
Pada Desember 2023, Core Team Pi Network telah menetapkan syarat kondisi untuk peluncuran open mainnet dengan syarat kondisi.
Meskipun kondisi seperti KYC (Know Your Customer) dan migrasi berhasil terpenuhi, peluncuran open mainnet akan ditunda dalam situasi di mana masalah eksternal mengancam.
Salah satu faktor eksternal yang menjadi sorotan adalah kondisi konflik atau perang.
Pada 1 April 2024, dua Konsulat Jendral Iran di Damaskus diserang oleh pesawat tempur Israel.
Menyebabkan kematian dua jendral besar yang memicu kemarahan besar pemimpin Iran dan warganya.
Sebagai tanggapan, Iran meluncurkan serangan balasan pada 14 April 2024, dengan meluncurkan misil dan drone ke wilayah Israel.
Ketegangan semakin meningkat dan kemungkinan besar akan berdampak pada situasi di Timur Tengah secara keseluruhan.
Perang antara Iran dan Israel tidak hanya menjadi ancaman terhadap stabilitas regional, tetapi juga memiliki konsekuensi global yang signifikan.
Dampaknya bisa terasa langsung pada peluncuran open mainnet, yang mungkin tertunda mengingat situasi yang tidak stabil dan tidak pasti.
Sejumlah Pionir Pi Network, para pengguna setia platform ini, telah mulai berdoa agar konflik antara Iran dan Israel segera berakhir.
Harapan mereka adalah agar situasi di Timur Tengah bisa stabil kembali, membuka peluang bagi peluncuran open mainnet Pi Network sesuai jadwal yakni tahun 2024. ***