Bisnis  

Ini Beda Pi Network dan Bitcoin Menurut Dr Nicolas dan Chengdiao Fan

Beda Pi Network dan Bitcoin Menurut Dr Nicolas dan Chengdiao Fan

Jakarta, Kutip.co – Mata uang digital Pi Network memang belum memiliki nilai apa-apa kecuali dibarter dengan produk.

Namun, anggota Pi Network telah menembus angka 50 juta di seluruh dunia.

Hal itu membuat Pi Network kerap disamakan dengan Bitcoin yang juga merupakan mata uang digital pertama.

Menurut salah satu pendiri Pi, Dr. Chengdiao Fan, semua jenis algoritma konsensus yang berbeda dalam hal cara kerjanya.

“Jika Anda membandingkannya dengan Bitcoin, semua orang tahu bahwa Bitcoin menggunakan proof of work,” kata Dr. Chengdiao Fan dikutip dari podcast The Index.

Baca Juga:   Ini Capaian dan Progres Aplikasi KYC di Pi Network

Seperti Bitcoin, katanya Pi juga berjalan di blockchainnya sendiri.

“Jadi ini adalah solusi yang lebih baru. Kami tidak menjalankan blockchain orang lain,” jelasnya.

Namun berbeda dengan Bitcoin, Pi Network menggunakan jenis algoritma konsensus yang berbeda.

Bitcoin menurut Dr. Chengdiao Fan menggunakan proof of work, menggunakan komputer.

Syarat agar konsensus itu bisa berjalan adalah kontributor atau penambang yang menyumbang energi dan listrik.

“Sebagai imbalannya, mereka menerima hadiah Bitcoin,” ungkapnya.

“Dalam kasus Pi, kami menggunakan perjanjian bisanding federasi,” uangkapnya.

Di blockchain khusus Pi, tambah Dr. Chengdiao Fan sebenarnya bergantung pada grafik kepercayaan.

Baca Juga:   25 Brand Kuliner Meriahkan Bulukumba Ramadhan Fest

Grafik kepercayaan adalah komponen penting yang dimasukkan ke dalam blockchain agar dapat mencapai konsensus.

Penambang seluler sebenarnya berkontribusi pada grafik kepercayaan yang akan digunakan blockchain untuk mengamankan buku besar.

Setiap penambang, setiap penambang seluler, sebenarnya berkontribusi berdasarkan lingkaran kepercayaannya.

“Kami menyebutnya lingkaran keamanan, yaitu mereka menunjuk tiga hingga lima orang yang mereka percayai,” katanya.

Secara agregat, jutaan lingkaran kepercayaan orang membentuk grafik kepercayaan yang akan digunakan oleh blockchain dan untuk menskalakan penambangan.

Analoginya adalah algoritma konsensus Pi memerlukan grafik kepercayaan dan kontributor atau penambang yang berkontribusi pada grafik kepercayaan sebagai imbalannya menerima hadiah Pi.

Baca Juga:   Tepi Pusaran Laut Indah Bulukumba, Ada Objek Wisata Titik Nol Paling Populer

Inilah kata Dia alasan mendasar mengapa penambangan Pi tidak mengonsumsi tingkat energi yang dibutuhkan oleh penambangan mata uang kripto tradisional.

Pada saat yang sama, ini juga memungkinkan penambang seluler untuk berkontribusi pada blockchain tanpa hambatan juga dari komplikasi aspek teknis blockchain. ***