Jakarta, Kutip.co – Untuk saat-saat ini tak sedikit anggota Pi Network mengaku sedih dengan penantian open mainnet.
Bagaimana tidak, sejak dirilis tahun 2019 nilai koin Pi yang dihasilkan dari penambangan belum bernilai apa-apa.
Pasca merilis roadmap dan upaya menjalani masa mainnet tertutup, Pioneer terus menunggu jadwal open mainnet.
Tahun ini, kripto dengan sistem tap-to-mine hadir sebagai pesaing baru PI Network.
Sebut saja yang paling terbaru dan terus mengejar dominasi Pi Network adalah Ice Network.
Berbeda dengan Pi Network, Ice Network tidak akan berjalan pada sistem mainnet tertutup.
Sebaliknya, mereka menetapkan tanggal pasti untuk peluncuran mainnet yakni pada 7 Oktober 2024.
Jaringan Ice berkembang pesat, dengan lebih dari 4,2 juta pengguna dan 468.000 pengikut Twitter per 9 Oktober 2023.
Padahal proyek kripto ini rilis debut aplikasi pada 7 Juli 2023.
Sama dengan proyek kripto lain, tingkat penambangan Ice juga mengalami penurunan seiring bertambahnya anggota.
Salah seorang Pioneer asal Bulukumba, Imam, mengaku tetap menyimpan hasil penambangan di aplikasi.
Menurutnya, dirinya tak memikirkan lagi dan berusaha tak berharap berlebihan atas Pi coin yang telah dikumpulkan.
“Sejak isu open mainnet tahun 2022 sampai sekarang belum ada nilai, jadi dibiarkan saja,” katanya.
Dia secara tidak langsung telah meninggalkan aplikasi dan jarang menambang Pi lagi.
“Jarang menambang biasa kalau ingat atau kebetulan melihat yang klik petir tapi tidak seaktif dulu,” ujarnya, Minggu (15/10/2023).
Masalah lain yang dihadapinya karena belum diberi kesempatan migrasi ke wallet Pi.
“Biar open mainnet belum bisa karena Pi masih tertahan di ceklis nomor 8, masih antri,” tutupnya. ***