Jakarta, Kutip.co – Pi Network, sebuah proyek mata uang digital baru sedang menjadi topik hangat.
Pi Network membuat kehebohan karena hadir sebagai aplikasi tap-to-mine atau penambangan kripto yang mudah untuk semua orang.
Pengguna aplkasi ini cukup mendownoad aplikasi Pi Network di playstore dan App Store Apple.
Pi Network kembali menjadi bahan pembicaraan pegiat kripto lantaran logo Pi masuk dideretan aplikasi anggota program Universitas Standford.
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Stanford mencantumkan total 53 unit anggota yang terkenal di dunia.
Perusahaan terkenal dunia itu antara lain Amazon, Google, Apple, IBM hingga Meta (Facebook).
“Pi salah satunya, Anda bisa memeriksanya di situs resmi Stanford University School of Computer Science!,” tulis akun Twitter Thụ π @DucThu82.
Pi Network memang tak bisa dipisahkan dari universitas yang banyak menelurkan alumni terbaik di bidang teknologi itu.
Dr. Nicolas Kokkalis, yang tak lain adalah pendiri PI Network merupakan doktor dari Universitas Standford.
Dr. Nicolas Kokkalis dikenal sebagai seorang ahli ilmu komputer yang ulet dan pekerja keras.
Dia mendalami keahlian dalam perangkat keras, teori sistem terdistribusi, dan interaksi manusia dan komputer.
Pendiri lainnye Dr. Chengdiao Fan adalah seorang ilmuwan sosial dengan minat khusus dalam interaksi manusia dan komputer, terutama di bidang komputasi sosial.
Keduanya sering bekerja sama dalam berbagai proyek penelitian yang mencakup berbagai aspek teknologi.
Mulai dari komputasi sosial, crowdsourcing, membangun sistem berukuran besar, hingga desain sistem untuk skalabilitas, dan efisiensi komunikasi manusia.
Mereka juga telah menulis beberapa makalah ilmiah bersama.
Seiring waktu berjalan, minat keduanya dalam dunia kewirausahaan tumbuh dan memuncak.
Akhirnya, mereka memutuskan untuk menggabungkan semua minat dan keahlian ini dalam satu proyek yang ambisius.
Menciptakan kripto yang benar-benar terdesentralisasi dan dapat diakses oleh semua orang tanpa biaya awal yang mahal yakni Pi Network. ***