BULUKUMBA, KUTIP.co – Perum Bulog Bulukumba ikut menyiapkan berbagai kebutuhan pokok pada Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dihelat oleh Pemkab Bulukumba. Bulog ingin warga Bulukumba menikmati kebutuhan pokok jelang bulan suci ramadan.
“Tujuan GPM untuk menstabilkan harga di masyarakat. Makanya Bulog turut serta, sehingga masyarakat bisa menikmati kebutuhan pokok dengan harga lebih murah,” kata Kepala Pimpinan Cabang Perum Bulog Bulukumba, Ervina Zulaeha usai pembukaan GPM, Senin kemarin.
Ia menjelaskan bahwa harga beras premium di pasar rata-rata harganya Rp12 ribu per kg. Di GPM ini, katanya, harga beras premium hitungannya hanya Rp11 ribu per kg.
Begitupun dengan gula pasir, harga di pasar memang rata-rata di atas Rp13,5 sampai Rp15 ribu.
“Kami menyiapkan beras premium dengan harga Rp55 dan Rp56 ribu per 5 kg, gula pasir Rp13,5 ribu, terigu gatot Rp11 ribu per kg, serta minyak kita Rp13,5 ribu per liter,” kata Ervina.
Ervina mengaku bahwa pimpinannya sudah menginstruksikan untuk melakukan operasi pasar atau GPM, harus bergerak melakukannya sebelum masuk bulan puasa.
“Tupoksinya kami di Bulog kan, bagaimana caranya menstabilkan harga di masyarakat. Kami harap GPM bisa dinikmati oleh masyarakat Bulukumba dengan harga yang murah,” tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf membuka Gerakan Pangan Murah (GPM) di Taman Kota, eks pasar lama, Kota Bulukumba, Senin, 20 Maret 2023. Gerakan pangan murah ini, membuat warga bersyukur.
“Yah senang. Di sini pasti lebih murah dibandingkan harga di Pasar. Pasti sangat membantu buat masyarakat,” kata salah satu warga Kompelks BTN Cabalu Bulukumba, Fina.
Ia mengapresiasi langkah Pemkab Bulukumba dalam menggelar pangan murah tersebut. Apalagi jelang bulan suci ramadan, harga bahan pokok biasanya melonjak.
“Biasanya harga minyak Rp16 ribu sampai Rp17 ribu. Kalau di sini Rp13,5 ribu. Biasanya bawang merah Rp28 ribu, di sini Rp23 ribu per kilogramnya,” ujar Fina di lokasi GPM.
Ia berharap agar Pemkab Bulukumba intens melakukan pangan murah untuk masyarakat. Manalagi saat sekarang, katanya, ada ancaman resesi ekonomi.
“Kalau perlu ada pangan murah sekali sebulan untuk masyarakat. Keuangan juga lagi menurun kan,” jelas Fina.