BULUKUMBA, KUTIP.co -Zakat Aparatur Sipil Negara (ASN) yang nilainya ratusan juta dalam sebulan sempat menjadi tanda tanya bagi para ASN pasca berhembusnya kabar terkait kehilangan di kantor Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bulukumba.
Diketahui, kehilangan di kantor Baznas tersebut sempat dilaporkan di Polsek Ujung Bulu pada awal Januari lalu.
Hanya saja, mulai viral saat beberapa bulan setelahnya pasca salah satu pimpinan Baznas Bulukumba pada saat itu melaporkan kembali beberapa kasus yang terjadi di Baznas Bulukumba ke unit Tipidkor Polres Bulukumba.
Berkaitan dengan hal itu, beberapa tanggapan dari ASN muncul dan berharap potongan gajinya untuk zakat ke Baznas dapat termanfaatkan untuk orang-orang yang benar-benar membutuhkan.
Kendati demikian, ternyata dari dana zakat ASN yang nilainya sekitar Rp. 600.000.000 setiap bulannya, pemanfaatannya sungguh diperuntukkan untuk orang yang membutuhkan bantuan.
Bahkan di Baznas Bulukumba sendiri kata Ustadz Yusuf Shandy selaku Wakil Ketua II, Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, ada lima Program, diantaranya adalah program dibidang kesehatan, kemanusiaan, pemberdayaan ekonomi Mustahik, pendidikan dan dakwah.
“Dalam RKAT Baznas, untuk kesehatan sekitar 20,%, tapi itu sifatnya dinamis, karena pendistribusian disesuaikan dengan kebutuhan mustahik,” ucap Ustadz Yusuf Shandy saat dikonfirmasi melalui Watshaapnya. Minggu, 29 Mei 2022
Ditanya soal berapa banyak orang sakit yang dibiayai oleh Baznas Bulukumba setiap bulannya, Yusuf sapaannya mengaku jika hal itu dinamis.
“Jumlah dhuafa yang sakit sangat dinamis, namun selama dua bulan terakhir ini, pengeluaran yang terkait langsung dengan kesehatan itu sekitar Rp. 60. 000.000,” jelasnya menambahkan.
Ditambahkan mantan ketua Baznas periode 2016-2022 ini, bahwa dari ke semua program di Baznas Bulukumba, masing-masing anggaran yang disiapkan senilai 20%.
“Semua program Baznas yang telah diprogramkan Alhamdulillah semuanya berjalan,” tandasnya.
Sementara untuk periode April sendiri kata Yusuf, dari lima Program Baznas yang berjalan, masing-masing program menelan anggaran senilai:
Untuk program pendidikan senilai Rp. 79. 274. 500, kemudian program kesehatan senilai Rp. 31. 177. 000, lalu program ekonomi senilai Rp. 15. 000.000, terus untuk program sosial senilai Rp. 821. 583. 450, dan terakhir program dakwah senilai Rp. 49. 728. 500.