BULUKUMBA, KUTIP.co -United Nations Internasional Children’s Emergency Fund (UNICEF) melalui partner pelaksana, Yayasan Gaya Celebes (YGC) melakukan pertemuan mekanisme koordinasi Imunisasi di Wow Cafe. Senin 21 Maret 2022.
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Bulukumba itu, dalam rangka mendukung program pemerintah untuk peningkatan capaian imunisasi.
Selain membuka acara, Kadinkes H. Humra juga terlibat sebagai narasumber dalam kegiatan itu.
Selain Kadinkes, Kepala Dinas Pendidikan juga sebagai narasumber dalam kegiatan yang digelar oleh YGC itu, sementara hadir juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPELITBANGDA) Bulukumba, turut hadir Kepala Kemenag Bulukumba, Kapus Caile, Kapus Ponre, kepala sekolah, guru dan orang tua siswa dari 4 sekolah di Bulukumba.
Sofyan sebagai field officer (FO) di Yayasan Gaya Celebes (YGC) Kab. Bulukumba mengatakan, dengan adanya kegiatan pertemuan ini, dapat tercipta mekanisme koordinasi terpadu yang lebih baik dari sebelumnya.
“Jadi kedepannya diharapkan perlu adanya media online ataupun sosial media yang memfasilitasi sekolah sebagai wadah informasi dan melakukan koordinasi antara sekolah, puskesmas dan orang tua siswa,” ucap Sofyan saat ditemui Wartawan di lokasi kegiatan.
Sementara kata Sofyan, untuk program Bulan Imunisasi Sekolah (BIAS) ini dlakukan oleh Puskesmas di sekolah-sekolah.
“Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) itu dilakukan oleh Puskesmas bekerjasama dengan sekolah yang ada diwilayahnya, lalu pihak dinas kesehatan yang mengevaluasi hasil kegiatannya, jadi harapannya ke depan tidak ada lagi orang tua yang takut anaknya di imunisasi, sehingga capaian imunisasi di Bulukumba itu lebih tinggi dari sebelumnya,” tambahnya.
Lebih jauh dijelaskan Sofyan, ketika cakupan imunisasi BIAS rendah, maka kejadian luar biasa dapat terjadi seperti difteri, Titanus dan campak, namun ketika capaiannya tinggi maka penyakit tersebut dapat dihindari dengan imunisasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan H. Amral mengatakan dalam materinya, untuk menjalankan program pemerintah kata dia, diperlukan sinergitas antara pihak sekolah, orang tua siswa dan Puskesmas dalam pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
“Kita harus bersinergi dalam pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah agar target capaiannya tinggi, dan kami juga sangat merespon baik dari kegiatan ini, karena kita ketahui bahwa pendidikan erat kaitannya dengan kesehatan, terutamanya anak usia dini. Jadi bulan imunisasi anak sekolah ini penting bagi kesehatan anak,” kata kadis pendidikan dalam penyampaian materinya.
Kepala Dinas Kesehatan Hj. Umrah yang dimintai tanggapannya soal kegiatan tersebut, dia mengaku merespon baik, UNICEF mendorong Kab. Bulukumba dalam hal memfasilitasi untuk melakukan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
“Kami merespon baik, jadi sekarang dengan adanya pendampingan dari UNICEF, mudah-mudahan kita bisa laksanakan tepat waktu, dan tahapan-tahapannya sudah kita persiapkan, juga kami sudah berkomitmen dengan kadis pendidikan dan kepala Kemenag untuk mensukseskan program Imunisasi BIAS dan diharapkan pelaksanaannya nanti mencapai diatas 95 persen,” imbuhnya kepada Wartawan.
Ditanya soal jadwal pelaksanaan Imunisasi Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Hj. Umrah mengatakan kegiatannya dilakukan pada Bulan Agustus dan November.
“Jadi sesuai komitmen tepat waktu, pelaksanaannya di Bulan Agustus dan November.” Tutupnya.
Sementara itu, kepala sekolah SDIT Wahdah Islamiyah bersama Dinas Kesehatan, dia meluruskan terkait adanya siswa yang meninggal dunia karena terjangkit difteri, namum menurutnya, siswa tersebut sudah sembuh dari penyakit difteri yang dapat di cegah dengan Imunisasi.
“Jadi berita yang beredar bahwa adanya siswi kami yang meninggal terjangkit difteri itu tidak benar” ungkap Wahidin selaku kepala sekolah SDIT Wahdah Islamiyah.
Untuk diketahui, Ada 4 sekolah intervensi UNICEF untuk menjadi Role Mode di Kab. Bulukumba, diantaranya yaitu SDN 2 Terang – Terang SDN 24 Salemba SDN 27 Matekko dan SDN 27 Matekko.