BULUKUMBA, KUTIP.co – Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf meluncurkan Gerakan Pengembalian Anak ke Sekolah dan Program Penguatan Remaja Perempuan Terintegrasi di Kabupaten Bulukumba. Peluncuran digelar di Ballroom Hotel Agri Bulukumba, Kamis, 15 Juni 2023.
Program ini, merupakan program kerja sama antara Unicef dengan Pemprov Sulsel untuk anak tidak sekolah agar bisa kembali bersekolah.
Olehnya, Pemkab Bulukumba berkomitmen untuk menekan angka anak tidak sekolah, dengan menggandeng Tim Penggerak PKK dan Baznas Bulukumba. Komitmen ini juga, ditindaklanjuti melalui penandatanganan nota kesepahaman atau MoU (memorandum of understanding).
Nota kesepahaman ini, ditandatangani oleh Ketua TP-PKK Bulukumba Hj Andi Herfida Muchtar dengan Pimpinan Baznas Bulukumba Muhammad Yusuf Shandy. Penandatanganan disaksikan langsung Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf dan Kepala Pendidikan Unicef Indonesia beserta Unicef Sulawesi Maluku, Kathirene Benneth.
Andi Herfida Muchtar berharap agar kerja sama ini bisa terus berlanjut, sehingga anak putus sekolah di Kabupupaten Bulukumba bisa cepat ditekan, kalau bisa mencapai angka zero.
Menurutnya, upaya dalam menekan angka anak tidak sekolah di Bulukumba, sudah tampak progresif. Namun, harus betul-betul dimaksimalkan.
“Dengan kerja sama ini, kita harap anak putus sekolah di Bulukumba bisa mencapai angka zero,” ujar Andi Herfida Muchtar dalam keterangannya, Ahad, 18 Juni 2023.
“Bantuan ini diharapkan hingga sampai selesai bersekolah dan mengenyam pendidikan bukan hanya formalitas masuk sekolah saja,” sambung istri Bupati Bulukumba tersebut.
Sementara, Pimpinan Baznas Bulukumba Muhammad Yusuf Shandy mengaku menyambut baik kerja sama ini, sebagai upaya sungguh-sungguh dalam percepatan penanganan ATS (anak tidak sekolah) di Bulukumba.
“Ini upaya yang sangat baik. Apalagi kan, setiap warga memang memiliki hak atas pendidikan,” katanya.
Baznas, kata Yusuf Shandy berharap, melalui kolaborasi ini angka putus sekolah dapat diminimalisir semaksimal mungkin, sehingga IPM (indeks pembangunan manusia) Bulukumba dapat lebih meningkat lagi.
“Sebagai lembaga pemerintah, Baznas siap membantu mengembalikan para ATS ke sekolah dengan membantu mereka pengadaan sepatu, pakaian seragam, tas cerdas, bahkan sepeda cerdas, khusunya yang berasal dari keluarga tidak mampu,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Bappelitbangda Bulukumba Dr.H.A.Syamsul Mulhayat melaporkan bahwa program percepatan penanganan anak tidak sekolah merupakan kerja sama Pemprov Sulsel dengan Unicef, sebagai respons atas tingginya anak tidak sekolah di Sulsel, termasuk di Bulukumba.
Saat ini, katanya, Pemkab Bulukumba telah mereplikasi di 64 desa dan proses pendataan sedang berjalan. Diharapkan bahwa pendataan bisa selesai pada bulan Juli 2023, sehingga anak yang mau kembali ke layanan pendidikan dapat terdaftar di dapodik pada tahun ajaran 2023/2024.
“Alhamdulillah atas kebijakan bapak Bupati, anggaran perubahan tahun 2023 telah ditambahkan untuk mendorong replikasi di semua desa/kelurahan,” jelas Syamsul Mulhayat, Kamis kemarin.
Selain PKK dan Baznas, juga dilakukan MoU antara PKBM dan pemerintah desa secara simbolis gerakan pengembalian anak ke sekolah.