BULUKUMBA, KUTIP.CO- Korban penggelapan dana pajak kendaraan di Samsat Bulukumba sampai hari ini masih terus menunggu kepastian pihak Samsat untuk bertanggung jawab atas kelakuan oknum anggotanya.
Sesuai informasi yang dihimpun media ini, sebanyak 6 orang korban yang telah terdata, jumlah kerugiannya berkisar sebesar Rp. 34.660.000
Arif yang merupakan salah satu korban dengan nilai kerugian sebesar Rp. 19.300.000 ini mengaku bahwa dirinya masukkan berkas sekaligus membayar ke JS pada bulan Juli, 2021 lalu.
” Iye saya urus dari bulan Juli Pak, saya bayar 19.300.000 tapi sampai sekarang belum jadi-jadi “, ungkapnya saat dikonfirmasi Wartawan. Rabu, 6/10/2021.
Dia melanjutkan, sampai saat kata dia, pihaknya masih menunggu uangnya kembali atau paling tidak STNKnya bisa aktif kembali.
” Kalau STNK tidak jadi, Kasi kembali uangku.
Beberapa waktu lalu saya juga sempat ke Samsat, saya tanyakan soal STNK. Tapi pihak Samsat minta saya bayar kembali, padahal kan bukan uang sedikit itu Rp 19.300.000″, tambahnya.
Dirinya juga mengaku, bahwa pihak Polres Bulukumba telah memanggilnya untuk hadir menjadi saksi pada hari Kamis besok.
Sementara itu, salah satu Aktivis Bulukumba dan sebagai keluarga yang mendampingi beberapa korban dari JS mengatakan bahwa Samsat harus memberika solusi terhadap korban agar semua hak-haknya bisa kembali semua.
” Jangan melempar tanggung jawab ke satu orang saja, sementara ini kesalahan menejemen dan melakukan pembiaran, jadi yang di harap solusi secepatnya sebelum kami geruduk kantor Samsat “, ungkap Farman kepada media ini.
Ditambahkan Farman, bahwa kita tau bersama, kalau ibu jus selalu melayani dan menerima pembayaran, dan itu bukan cuman satu kali tapi sudah lama, dan memang tindakannya seperti pegawai yang lain.
” Jangan karena ada kesalahan baru dianggap ini ibu jus Cleaning Service”, cetus dia.
Untuk diketahui, usai terungkapnya kelakuan JS. Pihak Samsat Bulukumba langsung memberhentikan JS.
Hingga berita ini diterbitkan, Media ini berupaya menghubungi Kanit Regident Samsat Bulukumba. Hanya saja belum ada respon.