BULUKUMBA, KUTIP.co – Koordinator Kabupaten (Korkap) Program Keluarga Harapan (PKH) Bulukumba yang juga bertanggungjawab mengawasi Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Besse Nuriana angkat bicara terkait adanya apel busuk pada program BPNT di Desa Bontoraja.
Menurutnya, apel busuk tersebut hanya sampai di agen, dan itu tidak dibagikan ke KPM karena pihak agen kata dia, diharuskan untuk melakukan penyortiran barang sebelum disalurkan.
“Itu disortir sama agen sebelum dibagikan, karena kami itu di PKH mengawasi agen dan memeriksa barang sebelum disalurkan ke KPM”, kata Besse kepada KUTIP.co
Selasa, 30 Agustus 2022.Meski kata dia, pada periode April lalu. Sempat ada kejadian di Desa Benteng Gantarang, Kecamatan Gantarang. Ada 1 KPM yang menerima apel tidak layak konsumsi. Hanya saja kata dia menambahkan, pihak agen langsung mengganti apel tersebut.
“Sempat ada kejadian sampai di KPM, 2 biji apelnya rusak. Tapi hari itu juga langsung digantikan oleh agen,” jelasnya.
Kemudian kata dia menjelaskan lebih jauh, bahwa sebelum dilakukan penyaluran, agen juga tetap menyampaikan ke KPM terkait jika seandainya ada yang rusak maka segera melakukan koordinasi dengan agen.
“Jadi pada intinya, kami tetap mengawasi agen yang akan menyalurkan bantuan dari program BPNT ini. Bahkan ada berita acara pemeriksaannya kami,” cetusnya.
Sementara itu, salah satu pemasok bahan pada program BPNT di Bulukumba mengaku, bahwa pihaknya dengan agen ada kesepakatan yang telah disepakati.
“Kami itu pemasok sudah melakukan kesepakatan, jika semisal ditemukan ada bahan yang dipasok tidak layak konsumsi, maka pemasok berkewajiban untuk menggantikan bahan tersebut,” kata salah satu pemasok bahan program BPNT kepada KUTIP.co