BULUKUMBA, KUTIP.co – Politikus PAN Bulukumba Syamsir Paro mengaku belum memutuskan sikap politiknya pada pemilihan umum legislatif (Pileg) tahun 2024 mendatang.
Legislator DPRD Bulukumba dua periode itu, saat ini masih menunggu arahan partai. Di sisi lain, Syamsir Paro akan meminta masukan-masukan dari keluarga, kerabat dan relawannya.
Menurut dia, medan politik tahun 2024 akan lebih kompleks. Sehingga, ikhtiar dan ijtihad politiknya harus benar-benar tajam dan terarah. Juga dibutuhkan kalkulasi yang tepat.
“Ada tiga ijtihad politik saya pada 2024 nanti. Pertama, tetap bertahan nyaleg di Kabupaten. Kedua, naik level untuk nyaleg Provinsi. Ketiga, tak menutup kemungkinan jadi penonton sama sekali” kata Syamsir Paro, Kamis (4/7/2022).
Syamsir mengatakan, apapun cita-cita dan rencana manusia tak terlepas dari ketetapan Tuhan atau disebut juga sebagai takdir. Di samping usaha, juga ada kekuatan doa.
“Ada doa dari orang-orang di sekitar saya. Ada doa orangtua, doa istri dan doa teman-teman. Jadi kalau misalnya orangtua tidak ridho kan, tidak enak juga,” katanya.
Ditanya kemungkinan jika terjadi perbedaan kepentingan antara perintah parpol dan kemauan konstituennya, Syamsir tak mau merespons lebih dalam. Ia hanya bilang, pasti akan ada pilihan.
“Nanti di bulan Januari finalisasinya. Masih ada waktu beberapa bulan untuk menentukan ijtihad politik saya, apakah tinggal kelas, naik kelas atau jadi penonton,” katanya.
Meski begitu, politikus yang dikenal merakyat ini menyinggung kalau keluarga besarnya kemungkinan masih menginginkannya untuk tetap bertahan di level Kabupaten.
Ia lebih jauh mengaku punya pengalaman dan rekam jejak bertarung yang mumpuni. Selama ini, di level manapun ikut, selalu terpilih. Sebab baginya, pertarungan bukan ajang coba-coba.
“Misalnya saya bismillah maju Provinsi, kalau di agama wajib untuk menang. Tidak mungkinlah mau asal meramaikan. Pun misalnya, bismillah tetap di kabupaten. Ya saya harap tetap masih dipilih oleh masyarakat,” jelasnya.
Syamsir berpandangan dalam politik, tak ada lawan. Yang ada adalah kawan dalam berdemokrasi. “Jadi, apapun yang kita lakukan, tetap ada takdir,” terang Anggota DPRD dapil Kecamatan Ujung Bulu, Ujung Loe dan Bonto Bahari tersebut.