BULUKUMBA, KUTIP.co – Saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia, bukan hanya kesehatan masyarakat yang diserang, melainkan perekonomian juga ikut diserang. Terbukti dengan banyaknya usaha yang tutup hingga terjadi Pemutusan Hak Karyawan (PHK).
Bukan hanya itu, kebiasaan masyarakat yang merokok juga ikut menjadi dampak.
Sama halnya yang dirasakan oleh Ahmad, salah seorang warga Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan. Sebelum pandemi melanda, dia kebiasaan merokok dengan merk lain yang harganya jauh lebih mahal, namun saat wabah pendemi ini, dia justru beralih ke rokok lain yang jauh lebih murah harganya namun kwalitasnya cukup baik kata dia.
“Saya bersyukur dengan adanya rokok murah yang mereknya 68, saya tetap bisa merokok yang kwalitasnya bagus tapi harganya lumayan murah,” kata Ahmad. Sabtu, 15 Juli 2022.
Ditambahkan Ahmad, bahwa rokok 68 dengan harganya yang murah ini sangat membantu dimasa pandemi kemarin, dimana kita dibatasi berkegiatan diluar rumah, sementara pendapatan jadi berkurang.
“Intinya untunglah ada rokok 68, saya bisa tetap merokok dan tidak mesti keluarkan uang banyak,” cetusnya.
Senada dengan Yafid, warga Kindang yang juga menyukai rokok 68 ini. Dia mengaku tertolong dengan adanya rokok ini.
“Kami sebagai petani, setiap ada kegiatan kerja gotong royong pasti beli rokok 68. Karena murah juga banyak yang suka, ka memang bagus di hisap,” katanya.
Dia berharap, rokok 68 ini terus berproduksi dan beredar hingga pelosok di Bulukumba. Sebab menurutnya, rokok 68 ini murah meriah tapi berkualitas.
“Iye saya berharap ini tetap berproduksi, biar kami tetap bisa menikmatinya.” Tutupnya.