News  

Kecewa dengan Panpel Filanesia Seri I, Manager Batuara FC Bakar Piala di Lapangan Ponre

Manager Batuara FC saat membakar piala didalam lapangan yang diserahkan panitia kepada Clubnya. (Dok Kutip)

BULUKUMBA, KUTIP.co -Turnamen sepak bola di Kabupaten Bulukumba kembali menuai sorotan oleh pihak official, kali ini, Manager Batuara FC tidak menerima keputusan dari panitia pelaksana dan menghancurkan piala yang diterimanya sebagai juara bersama ke-tiga.

Manajer Batuara FC mengaku bahwa pihaknya sangat kecewa dengan turnamen filanesia seri I yang di adakan di lapangan Ponre.

Awalnya kata dia, Ia mengira bahwa turnamen tersebut adalah awal kebangkitan sepakbola bola di Bulukumba, namun yang didapatkan pihak tim Batuara FC hanya merugikan tim mereka.

“Turnamen filanesia seri I ini sangat merugikan tim kami, karena sepanjang saya berkarir di sepak bola baru kali ini saya mendapatkan tim semifinal di diskualifikasi, tidak ada partai final, juara tiga bersama ada tiga tim, terus terang kami kecewa dengan keputusan panitia pelaksana,” tegas Mahdi saat diwawancarai wartawan sambil membakar piala yang telah diserahkan oleh panitia.

Baca Juga:   Baksos hingga Donor Darah Sambut HUT Lantas, Kapolres Bulukumba Ikut Bagi Sembako

Dia melanjutkan, bahwa Panitia tidak adil dalam mengambil keputusan yang sangat kontroversial, karena langsung mendiskualifikasi tim Ujung Loe FC dan Batuara FC, namun kemudian kembali mengumumkan bahwa kedua tim tersebut menjadi juara 3 besar.

Sementara itu, Andi Aksa Anugerah Pratama selaku Ketua Panitia pada Filanesia seri I ini mengaku, bahwa apa yang dilakukan oleh pihaknya itu, sudah tertuang dalam aturan yang diberlakukan.

Dalam aturan itu kata dia, disitu bunyinya bahwa ketika tim melekukan tindakan kekerasan atau pemukulan massal, maka tim sudah dinyatakan diskualifikasi.

Baca Juga:   Kapolres Bulukumba Pantau Kegiatan Rekrutmen Polri 2024

“Aturan itu ada dalam kesepakatan miting, namun kami sebagai panitia pada prinsipnya memberikan kebijakan kepada peserta dan sudah mengalokasikan jauh hari sebelumnya persiapan hadiah untuk tim semifinal, maka kami tidak ingin merugikan keempat tim yang sudah masuk di semifinal,” ucap Ketupat dengan sapaan Eko itu.

Olehnya kata dia, pihaknya tetap memberikan hadiah serta trofi dan haknya sesuai dengan aturan yang telah dibuat pihaknya.

Sementara, terkait dengan adanya pernyataan diskualifikasi kata dia, pihaknya mengaku ada miskomunikasi antara dia dengan Koordinator wasit pada saat kejadian tersebut.

Baca Juga:   Diduga Perpanjang Kontrak tanpa Kesepakatan Semua Pemilik Ruko, Indomaret di Bulukumba Disomasi

“Harusnya saya selaku ketua panitia yang menyatakan itu, namun secara spontanitas koordinator wasit menyebutkan bahwa tiga bersama, namun kembali lagi bahwa saya yang bertanggung jawab dalam turnamen ini untuk menaikkan Batuara FC dan Ujung Loe,” endusnya.

“Jadi kemarin ada miskomunikasi, dan saya juga sudah menegur koordinator wasit,” paparnya.

Eko juga membeberkan bahwa pada turnamen ini, ada tiga juara tiganya, namun tidak ada juara dua.

Sementara untuk juara 1 sendiri pada Filanesia seri I ini, dimenangkan oleh Barombong FC.

Untuk diketahui, 3 Club yang mendapatkan posisi juara ke-tiga besar itu adalah, Batuara FC, Ujung Loe FC dan Amis Putra FC. (Achmad)