BULUKUMBA, KUTIP.co – Anggota DPRD Bulukumba Andi Muhammad Ahyar mempertanyakan pelaporan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Sebab katanya, saat ini belum pernah melihat pelaporan dari Baznas Bulukumba ke DPRD.
Menurut Andi Ahyar, payung hukum pelaporan secara tertulis Baznas ke DPRD berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bulukumba Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Zakat.
“Iya kita belum pernah lihat laporan dari Baznas Bulukumba. Sampai sejauh ini,” katanya di ruang rapat paripurna lama DPRD Bulukumba, Sabtu (20/11/2021) malam.
Legislator PKS ini menuturkan pihaknya punya hak pengawasan, terkait penggunaan anggaran itu. Olehnya diminta keterbukaan dari Baznas Bulukumba, hususnya dalam hal penggunaan anggaran.
“Di rapat Banggar (Badan Anggaran) DPRD Bulukumba menginginkan agar ada pelaporan Baznas ke DPRD,” terangnya.
Sementara, Ketua Baznas Bulukumba Muhammad Yusuf Shandy membantah bahwa pihaknya tak pernah memasukkan laporan ke DPRD. Setiap semester katanya, memberikan laporan pengelolaan zakat ke Baznas Pusat, Baznas Provinsi, Kemenag Sulsel, Kemenag Bulukumba dan pemerintah daerah.
“Laporan ini langsung kita berikan ke Bupati, Kabag Kesra dan tentu kepada DPRD Bulukumba,” kata Yusuf Shandi kepada wartawan, Ahad (21/11/2021).
“Setiap semester laporan ada berupa satu bundel diberikan ke DPRD Bulukumba sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelolaan zakat,” tambahnya.
Menurutnya, pihaknya telah mematuhi perintah Perda tentang pengelolaan zakat dalam hal pelaporan. Bukan hanya itu, lanjutnya, bukti terima laporan dari Baznas ada setiap semester.
“Dan laporan tertulis ke publik dimuat secara tertulis di media cetak setiap semester, yaitu Juli dan Januari. Semester I itu setengah halaman. Sementara laporan akhir tahun agak panjang, jadi 1 halaman,” jelas Yusuf Shandy.
Sekadar diketahui, permintaan laporan Baznas ke DPRD menguat pada rapat pembahaan rancangan KUA PPAS Kabupaten Bulukumba Tahun Anggaran 2022, Sabtu (20/11/2021) malam. Sejumlah anggota Banggar mengaku tak tahu laporan pengelolaan zakat tersebut.
Selain Andi Ahyar, anggota Banggar lainnya yang tegas meminta laporan Baznas yaitu politikus partai Gerindra Muhammad Bakti.