News  

Kisah Salimuddin, Disabilitas Bulukumba yang Ditinggal Istri dan Dua Anak Menghadap Ilahi

Salimuddin, Disabilitas asal Bulukumba, Sulawesi Selatan. Foto/Kutip

BULUKUMBA, KUTIP.CO- Salimuddin, seorang Disabilitas yang berasal dari Benjala, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan.

Dua Minggu lalu, anak perempuannya bernama Alia, menghadap ilahi akibat kecelakaan tunggal. Meninggalkan dirinya yang tak lagi mampu berbuat banyak.

Sepeninggal anak ke-tiganya yang baru duduk di bangku kelas 1 SMA itu, Salimuddin dirundung duka mendalam. Matanya tiba-tiba memerah tatkala menceritakan tentang bakti anak perempuannya semasa hidupnya.

Mengurusi rumah, memasak hingga menyuapinya. Alia melakukan semua tugas rumah tangga itu setelah ibunya meninggal beberapa bulan sebelumnya.

Selama proses verifikasi dan wawancra yang dilakukan oleh Relawan Sosial Mandiri. Nampaknya Relawan kesulitan menyimak karena mereka menggunakan bahasa daerah yang sangat kental.

Baca Juga:   Disebut Langsung Hingga Status Media Sosial, Ternyata ini Arti kata BESTie

” Saya harus mengulang pertanyaan sampai beberapa kali. Dan saat mendengar cerita pilu pak Salimuddin, saya tercengang “, ungkap Kurnia Minggu 31/10/2021

Dikatakan Kurnia, dulu kala, pak Salimuddin merupakan seorang lelaki pekerja keras. Merantau ke tanah kalimantan adalah pilihannya mencari nafkah. Hasilnya adalah rumah permanen layak huni yang ia tinggali sekarang.

Tapi karena sesuatu dan lain hal membuatnya harus pulang ke kampung halaman, di lingkungan Kalakeho, kelurahan Benjala, Kecamatan Bonto bahari, Kab.bulukumba. Mengadu nasib sebagai buruh serabutan.

Apa saja dikerjakannya demi anak dan istri tercinta. Namun, naas 2017 lalu, kedua tangannya putus, harus diamputasi karena kecelakaan ditempat kerjanya. Saat itu Salimuddin tak mampu berbuat apa-apa, meski berat tapi begitulah takdir.

Baca Juga:   Sore ini, Tim Sepakbola Porprov Bulukumba Uji Coba Lawan Makassar

Penderitaannya tidak hanya itu, istrinya harus berpulang beberapa bulan lalu, kemudian disusul anak keduanya, lalu baru-baru ini anak ke tiganya yng diharapkan bisa mengurusi dan merawatnya pun ikut menuju keharibaan ilahi.

Kini Salimuddin, menjadi tanggungan anak lelaki sulungnya yang berusia 21 tahun. Bekerja sebagai buruh serabutan di sekitar tempat tinggalnya. Kemudian anak bungsunya yang baru berusia 4 tahun harus diasuh oleh sanak kelurganya.

Sungguh kisah yang kompleks, begitu tersusun rapi jalan hidup bapak Salimuddin. Saat ditanyai harapannya, dia mengaku ingin kembali bekerja tapi kemungkinanmya sangat kecil karena tangannya tidak bisa digunakan.

Baca Juga:   Musuh Bebuyutan di Piala AFF, Timnas Siap Gempur Malaysia Malam Ini

” Saya dari Relawan Sosial Mandiri berencana ingin membantu bapak Salimuddin untuk mendapatkan tangan palsu. Bagaimna pun prosesnya, smoga Allah mudahkan “, sambungnya.