BULUKUMBA, KUTIP.CO- Usai pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golongan Karya (Golkar) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II beberapa waktu lalu, kini diisukan sejumlah kader beranjak ke Partai lain.
Beberapa orang dikabarkan ada yang berlabuh di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cabang Bulukumba yang diketuai oleh Fahidin HDK.
Menanggapi issu beberapa mantan Korcam dan pengurus DPD II Golkar Bulukumba berpaling ke PKB, Nirwan Arifuddin selaku ketua Terpilih secara aklamasi saat Musda lalu menanggapi secara santai.
Sebab menurut dia, dalam berpolitik soal keluar masuk Partai atau berpindah Partai merupakan hal yang biasa dan sesuatu yang wajar saja.
” Itu hal yang biasa dinda, karena memang itu tergantung pribadinya orang. Dimana saja mereka inginkan, yang terpenting nawaitunya baik untuk kemaslahatan masyarakat Bulukumba”, ungkap Nirwan Arifuddin kepada Kutip.co saat di konfirmasi lewat telfon genggam. Minggu, 31/10/2021.
Hanya saja kata Nirwan, seandainya mereka benar-benar mencintai Partai Golkar. Pasti mereka tidak akan berpaling.
” Berpartai itu soal kesetiaan juga, kalau kita sudah mencintai Partai maka saya yakin tidak bakal meninggalkannya. Apapun yang terjadi diinternal Partai kita “, tambahnya.
Kendati demikian kata dia, dirinyapun tidak bisa memaksakan kehendak mereka yang diisukan bergabung ke PKB itu.
” Saya juga tidak bisa apa-apa, jika itu sudah menjadi keputusannya. Tapi saya belum yakin itu mereka berpaling, kecuali kalau mereka sudah punya Surat Keputusan (SK) “, tegasnya.
Apalagi untuk Kr. Mallanti (Red) Nirwan, sebab saat masih sementara mengkonsolidasikan Partai Golkar ditingkat kecamatan, dirinya sudah mappatabe (Izin) ke mantan Korcam Kindang itu.
” Untuk Kr. Mallanti saya tidak yakin beliau pindah, saya lama sama beliau. Dan bahkan sebelumnya saya juga sudah mappatabe untuk jalan melakukan Konsolidasi Partai di kecamatan. Dan saat ini beliau juga masih pengurus”, cetusnya.
Untuk diketahui, sebanyak 7 orang eks kader Golkar Bulukumba yang diisukan berlabuh ke PKB. Dan masing-masing sebelumnya mereka memegang jabatan strategis di partai Golkar.