Jakarta, Kutip.co – Mata uang digital telah menjadi pusat perhatian dalam revolusi keuangan modern.
Membuka peluang baru untuk alat transaksi tanpa perantara dan aset digital.
Tiga nama kripto baru yang menonjol dalam lanskap ini adalah Pi Network, Sidra Bank, dan ICE Network.
Masing-masing membawa ciri khasnya sendiri untuk menjadi alat transaksi dan aset digital masa depan.
Pi Network memberikan akses penambangan kripto melalui ponsel, Sidra Bank menyuguhkan keuangan terdesentralisasi Islam.
Sementara ICE Network menonjolkan konsistensi dan transparansi dalam rencana mereka.
Pi Network, Pionir dalam Penambangan Melalui Ponsel
Pi Network memasuki panggung sebagai pionir dalam sistem penambangan kripto melalui ponsel.
Ini membuka pintu bagi pengguna untuk mendapatkan koin kripto tanpa memerlukan peralatan mahal.
Meskipun masih berada dalam tahap mainnet tertutup, yang hanya memungkinkan pertukaran barang dan jasa secara internal, antusiasme pengguna terus berkembang.
Mereka menantikan fase open mainnet sebagai tonggak akhir proyek ini, diharapkan membawa Pi Network ke tingkat selanjutnya.
Sidra Bank: Bank Digital DEFI Islam
Sidra Bank datang sebagai inovator dengan konsep Bank Digital DEFI Islam.
Menawarkan keuangan terdesentralisasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Meskipun masih dalam tahap migrasi dan uji coba tesnet, Sidra Bank menjanjikan transformasi signifikan dalam lanskap keuangan global.
Dengan fokus pada desentralisasi dan prinsip Islam, Sidra Bank menjadi pilihan menarik bagi mereka yang mencari alternatif inovatif dalam dunia keuangan digital.
ICE Network, Konsistensi dan Transparansi dalam Rencana
Mirip dengan Pi Network, membedakan dirinya dengan konsistensi dan transparansi dalam menerapkan whitepaper mereka.
Salah satu hal yang mencolok adalah jadwal open mainnet yang jelas pada Oktober 2024.
Kejelasan ini memberikan kepercayaan kepada komunitas pengguna, membedakan ICE Network sebagai pemain yang dapat diandalkan dan terpercaya dalam pasar mata uang digital. ***