Jakarta, Kutip.co – Kripto telah menjadi topik yang hangat dalam beberapa tahun terakhir, dengan pertumbuhan pesat dan keuntungan yang menarik bagi para pelaku pasar.
Salah satu mata uang kripto yang sedang dalam perjalanan adalah Pi Network.
Trending sejak diperkenalkan sebagai proyek eksperimental dalam lingkaran terbatas.
Namun, para “Pioneer” Pi Network saat ini merasakan kegalauan yang mendalam saat mereka menunggu peluncuran Open Mainnet Pi.
Sejak diluncurkan sebagai proyek eksperimental, Pi Network telah menarik perhatian jutaan orang di seluruh dunia yang menjadi “Pioneer.”
Pioneer adalah pengguna pertama yang bergabung dalam eksperimen ini dan diberikan akses untuk mendapatkan Pi, mata uang kripto yang dikembangkan oleh proyek ini.
Namun, ketidakpastian yang sedang dirasakan oleh Pioneer saat ini adalah terkait dengan peluncuran Open Mainnet Pi.
Merupakan tahap lanjutan atau paling akhir dalam pengembangan proyek ini.
Open Mainnet Pi akan membuka jalan bagi Pi Network untuk benar-benar beroperasi sebagai mata uang kripto independen.
Ketidakpastian yang dirasakan oleh Pioneer Pi Network telah menciptakan situasi lain.
Banyak Pioneer yang memilih untuk menjual koin Pi dengan harga yang jauh di bawah nilai yang mereka harapkan.
Bahkan, ada yang menjualnya seharga Rp4,000 per koin, yang jauh dari nilai yang diperkirakan akan dimiliki oleh Pi Network ketika Open Mainnet diluncurkan.
Oleh karena itu, mereka memilih untuk menjual koin mereka dengan harga yang lebih rendah sebelum peluncuran tersebut.
Namun, ada juga pendapat yang berlawanan yang menyatakan bahwa menjual koin Pi dengan harga rendah adalah tindakan yang tidak bijaksana.
Mereka yang berpandangan demikian karena masih percaya bahwa harga 1 pi sesuai nilai GCV.
Menjual koin dengan harga yang jauh di bawah nilai sebenarnya adalah tindakan yang tergesa-gesa.
Tentu saja, keputusan untuk menjual koin Pi dengan harga rendah adalah keputusan pribadi setiap Pioneer.
Tetapi ini mencerminkan ketidakpastian yang ada di antara mereka tentang masa depan mata uang kripto ini.
Selain ketidakpastian terkait Open Mainnet Pi, ada juga perkembangan menarik di dunia penambangan kripto via ponsel.
Beberapa proyek lain seperti Ice Network dan Sidra telah muncul dengan konsep yang serupa.
Memungkinkan pengguna untuk menambang kripto menggunakan ponsel mereka dengan sistem “Tap To Main.”
Ice Network dan Sidra menjanjikan kesempatan yang sama menariknya dengan Pi Network.
Yaitu kemudahan penambangan kripto yang dapat diakses oleh banyak orang.
Ini menciptakan kompetisi di antara proyek-proyek ini untuk menarik pengguna dan menawarkan insentif yang lebih baik.
Pioneer Pi Network, sementara menunggu Open Mainnet, harus menghadapi pilihan untuk tetap setia pada proyek yang telah mereka dukung sejak awal atau mencari alternatif yang mungkin lebih menguntungkan.
Namun, mereka juga harus berhati-hati dalam memilih proyek mana yang akan mereka ikuti, karena di dunia kripto, ada banyak proyek yang tidak dapat dipercaya.
Satu pesan yang penting adalah untuk bersabar dan bijak dalam memanfaatkan koin Pi.
Proyek-proyek kripto sering kali melewati berbagai tahap perkembangan.
Peluncuran Open Mainnet Pi mungkin hanyalah salah satu tahap dalam perjalanan panjang Pi Network.
Menjaga koin Pi yang dimiliki saat ini dan tidak tergesa-gesa menjualnya mungkin merupakan tindakan yang bijak.
Memahami bahwa nilai kripto dapat sangat fluktuatif dan bahwa potensi masa depan Pi Network masih belum pasti, Pioneer harus mempertimbangkan pilihan mereka dengan cermat.
Masa enclosed mainnet mungkin adalah waktu yang tepat untuk mengamati perkembangan lebih lanjut sebelum mengambil keputusan yang signifikan. ***
Penulis: Okto Viktori/Pioneer