Gaza, Kutip.co – Perang Gaza yang melibatlan Hamas versus Israel meninggalkan duka mendalam bagi keluarga Shani Louk.
Shani Louk diduga meninggal dunia dan diangkut oleh truk pejuang Hamas.
Bermula dari video beredar, terlihat jenazah Shani Louk yang terlentang hanya degan bikini.
Hal itu membuat viral karena klaim bahwa Shani Louk tewas setelah mendapat perlakuan senonoh oleh Hamas.
Menanggapi hal itu salah seorang jurnalis bernama Irena Akbar @irenaakbar megungkap analisanya secara faktual.
Menurutnya warga negara campuran Jerman-Israel yang dikabarkan sedang menghadiri festival musik.
Menurutnya wanita tersebut tidak telanjang bulat, karena sebagian tubuh atas dan bawahnya tertutup.
“Pertama, ini BUKAN merupakan etiket perang dalam Islam untuk menyerang perempuan, dan karenanya hal ini dapat dikutuk,” tekannya.
“Jika Anda memeriksa akun Instagram Shani Louk (shanukkk), Anda akan melihat foto-foto yang dia posting tentang dirinya mengenakan bikini atau pakaian terbuka lainnya,” tambahnya.
Dia menduga saat dibunuh, Shani Louk sedang berpakaian bikini atau pakaian lain yang memperlihatkan kulit.
“Mungkin saja ketika dia dibunuh, dia mengenakan bikini atau pakaian lain yang memperlihatkan kulit. Saya menulis ini dengan MENGHORMATI DIA, dan saya TIDAK bermaksud merendahkannya, atau membenarkan apa yang terjadi padanya,” katanya.
“Saya bersikap faktual di sini, berdasarkan bukti dari akun Instagram miliknya di mana dia memposting foto dirinya dengan pakaian seperti itu,” tambahnya lagi.
Kemungkinan kata Dia, Shani bukan korban asusila atau ditelanjangi oleh militan Hamas.
Hanya saja Irena menyesalkan sikap Hamas yang tidak menutup badan Shani saat akan dibawa.
“Namun, karena Islam mengatur kesopanan bagi perempuan dan laki-laki, dan menghormati orang mati, para militan seharusnya menutupi tubuhnya dengan kain atau kain, dan merawatnya,” katanya. ***